
Borneo FC akan menghadapi pertandingan fase grup terakhir Asean Club Championship dengan kondisi tidak lengkap. Gelandang andalan mereka, Mariano Peralta, dipastikan absen saat tim berjuluk Pesut Etam itu melawat ke markas Cong An Hanoi di Vietnam, Kamis esok. Peralta tidak dapat turun bermain karena terkena sanksi larangan tampil setelah menerima kartu merah dalam pertandingan terakhir melawan Kaya FC.
Keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Peralta menjadi pukulan telak bagi Borneo FC. Gelandang berusia 26 tahun itu telah menjadi salah satu pilar penting dalam lini tengah tim. Kehadirannya tidak hanya memberikan stabilitas di sektor tengah, tetapi juga kontribusi serangan yang signifikan. Absennya Peralta tentu akan memengaruhi strategi pelatih dalam menghadapi tuan rumah Cong An Hanoi.
Meski kehilangan Peralta, manajer Borneo FC, Farid Abubakar, memastikan bahwa tim tetap dalam kondisi siap tempur. “Hanya Peralta yang tidak kita bawa ke Hanoi karena larangan bermain. Selebihnya, semua pemain kita boyong, termasuk Gabriel Furtado yang tidak bermain di pertandingan terakhir liga. Kami juga membawa Muhammad Sihran yang sudah pulih dari cedera,” kata Farid melalui laman resmi klub.
Kembalinya Gabriel Furtado dan Muhammad Sihran menjadi angin segar bagi Borneo FC.
Furtado, yang dikenal sebagai pemain serba bisa, diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Peralta. Sementara itu, Sihran, yang baru saja pulih dari cedera, akan memberikan opsi tambahan bagi pelatih dalam menyusun strategi. Kedua pemain ini diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal untuk mengamankan hasil positif di Hanoi.
Pertandingan melawan Cong An Hanoi menjadi penentu bagi Borneo FC dalam perjalanan mereka di Asean Club Championship. Tim asal Kalimantan ini harus meraih kemenangan untuk memastikan posisi mereka di fase berikutnya. Meski tanpa Peralta, semangat juang dan kerja sama tim diharapkan dapat mengatasi segala kekurangan.
Pelatih Borneo FC dipastikan akan melakukan penyesuaian taktik untuk mengantisipasi absennya Peralta. Salah satu opsi yang mungkin diambil adalah mengubah formasi atau memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk tampil sebagai starter. Kunci utama dalam pertandingan ini adalah menjaga soliditas pertahanan dan memanfaatkan peluang serangan seefisien mungkin.
Dukungan dari suporter juga menjadi faktor penting bagi Borneo FC. Meski bermain di kandang lawan, semangat juang para pemain harus tetap tinggi untuk membawa pulang hasil terbaik. Farid Abubakar menegaskan bahwa tim telah melakukan persiapan maksimal dan siap menghadapi segala tantangan di Hanoi.
“Kami tahu ini tidak akan mudah, tapi kami percaya pada kemampuan tim. Semua pemain siap memberikan yang terbaik untuk Borneo FC,” ujar mnctoto.
Dengan tekad dan persiapan yang matang, Borneo FC berharap dapat mengakhiri fase grup dengan catatan positif dan melanjutkan perjalanan mereka di Asean Club Championship. Tantangan tanpa Peralta memang berat, tetapi ini juga menjadi kesempatan bagi pemain lain untuk membuktikan diri dan berkontribusi bagi kesuksesan tim.